Sabtu, 19 Oktober 2019

Sosok Roosseno Soerjohadikoesoemo


Rooseno lahir pada 2 agustus 1908 dar keluarga patih (suatu jabatan kepamongprjanaan di bawah bupati. Ayahnya bernama R Roestamhadji, seorang patih Ngawi, sedangkan ibunya Raden roro endron adalah keturunan keluarga sumodilogo dari temanggung jawa tengah. Pada usia tujuh tahun rooseno di masukkan orang tuanya ke ELS di Yogyakarta dan berhasil menamatkannya pada tahun 1922.

Pada tahun 1922-1925 Rooseno melanjutkan pendidikannya ke Mulo di madium. Dari Mulo ia melanjutkan lagi ke AMS di yogyakarta dan tamat tahun 1928. Pada bulan juli 1928 Rooseno diterima sebagai mahasiswa THS di bandung. Pada bulan mei 1932 rooseno dapat menamatkan studinya di sekolah tinggi teknik itu dengan berhasil mendapat gelar insinyur. Setelah lulus THS di bandung IR. Rooseeno tidak segera bekerja sebagai pegawai negeri meskipun tenaganya pada waktu itu sangat diperlukan oleh pemerintah hindia Belanda.

Ia mulai karirnya dalam usaha swasta untuk memperlihatkan bahwa sarjana indonesia mampu mandiri, tidak selalu menggantungkan nasibnya kepada pemerintah. Rooseno sadar dan percaya akan kemampuannya sendiri dan berusaha menanamkan kesadaran yang demikian kepada sarana-sarjana indonesia lainnya. Hal inilah yang mendorong Rooseni untuk terjun dalam bidang pendidikan. Karirnya sebagai pendidik dimulai dengan menjadi asisten Prof Geodesi, guru besar pada THS Bandung tahun 1932-1939.

Pada tahun tersebut disamping memberikan kuliah di THS Rooseno juga merangkap menjadi insinyur kontruksi pada departemen pekerjaan umum bandung. Meskipun sudah mempunyai tugas rangkap, tetapi ia masih sempat menyelenggarakan kusrsus dalam ilmu mekanikan. Pada tahun 1939 Rooseno meninggalkan kota bandung kembali ke daerah asalnya, jawa timur dan bekerja pada departemen pekerjaan umum di Kediri.

Setelah pemerintahan pendudukan jepang berkuasa di indonesia dan membuka bandung kogyo daiguku sebagai lanjutan dari THS Ir Rooseno kembali ke bandung ia bersama-sama dengan temannya mengabulkan kepada pemerintah jepang agar bagian-bagiannya dari bandung kogyo daigaku dapat ditangani oleh putar-putri indonesiadiserahkan sepenuhnya. Usahanya untuk menanamkan jiwa mandiri senantiasa dijunjung tinggi ini tampak berhasil maka dari itu tahun selanjutnya beliau diangkat menjadi guru besar.

Sosok Roosseno Soerjohadikoesoemo Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Deputri Aminah

0 komentar:

Posting Komentar