Sabtu, 04 Agustus 2018

Sosok KH. AK. Moedzakir


Abdoel Kahar Moedzakir dilahirkan pada 16 september 1907 di kampung Gading, sebelah selatan alun-alun selatan keraton Yogyakarta dan dibesarkan di Kampung Selokraman Kotagede, sebelah tenggara kota Yogyakarta. Semasa kanak-kanak ia dikenal dengan sebutan atau panggilan Dalhar. Nama Adoel Kajar dipakainya setelah ia berada di Mesir. Ia dilahirkan di tengah-tengah keluarga ulama.

Ayahnya adalah seorang ulama terkenal yaitu KH. Moedzakir, cicit Kiai Hasan Bochari. Seorang guru agama dan seorang pemimpin Laskar Pangeran Diponegoro yang ikut dibuang dan kemudian wafat di Tondano Minahasa. Ayahnya adalah kakak dari Haji Munawir seorang ulama dan pendiri pondok pesantren Krapyak, sebelah selatan Kota Yogyakarta akalau diamati keluarga ayahnya adalah keluarga yang taat menjalankan perintah-perintah agama Islam.

Dalam segala hal Abdoel Kaham Moedzakir sangat disiplin lebih-lebih dalam hal agama. Keyakinannnya terhadap agama islam sangat mendalam bahkan boleh dikatakan sebagai seorang yang saleh dan beriman, ia berpendirian bahwa “Agama adalah soko Guru kehidupan manusia”, jadi kehidupan manusia itu dapat kokoh dan kuat serta sentosan lahir dan batin apabila dilandasi dengan agama yang kuat.

Sejak kanak-kanak abdoel Kahar mendapat pendidikan keagamaan dari ayahnya. Ayahnya adalah seorang ulama terkenal yang mendirikan pondok pesantren gading. Di pondok pesantren gading ini dalhar diasuh dan dididik oleh ayahnya. Dismaping mendapat pendidikan keagamaan, kepadanya juga diajarkan pelajaran Al-quran dan pengetahuan lainnya.

Riwayat kehidupan pendidikan formal dalhar dimulai dari sekolah rakyat muhammadiyah seloktaman kotagede. Pada tahun 1924 pada saat ia telah menyelesaikan pendidikannya di Ponedok Pesantren Tremas, Dalhar meninggalkan tanah air menuju tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Pada masa pendudukan jepang abdul kahar menjadi anggota majelis rakyat Indonesia, ia juga merangkap sebagai pegawai pemerintah militer jepang di yogyakarta khususnya bagian ekonomi.

Ketika pemerintah pendudukan jepang mendirikan BPUPKI, beliau menjadi salah seorang anggota lembaga tersebut. Dalam sidang-sidang BPUPKI itu moedzakir mengemukakan pendapatnya tentang wilayah negara. Pada masa selanjutnya abdul kahar moedzakir tetap setia pada cita-cita dan keinginan memajukan bangsanya.

Sosok KH. AK. Moedzakir Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Deputri Aminah

0 komentar:

Posting Komentar